BAB I
PENDUHULUAN
1.1 Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat.
Akuntansi internasional melaporkan perusahaan multinasional (multinational
company-MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara,
atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara selain perusahaan
pelaporan.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan
dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional
maupun local pada negara tertentu. Namun
perlu kita ketahui bahwa proses akuntansi untuk tiap negara memiliki perbedaan.
Dimana perbedaan itu timbul karena adanya perbedaan dalam bidang budaya praktik
bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local,
risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana
perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan
laporan keuangannya. Ada perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi laiinya adalah tereletak pada :
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National
Corporation)
2. Batas negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang
berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi
Internasional
1.2 Didalam
akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam
mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan
kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan
masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan
kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan
atau proses mengkomunikasikan kepada para penggun
3.
Auditing
Proses
dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan
proses pengukuran dan komunikasi.
1.3 Pada
mulanya, akuntansi diawali dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping) merupakan praktik standar pencatatan transaksi
keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan
transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu
pengumpulan data keuangan mentah) yang menjadi dasar untuk sistem akuntansi
yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang
berguna. Luca pacioli lahir di italia tahun
1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan
pengajar pada beberapa universitas terkemuka di
italia. Luca orang yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita pada tahun 1494. Namun banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya, hal ini diakui sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku
tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hampir disemua Negara eropa seperti jerman,
belanda, inggris. Akuntansi model akuntansi belanda di ekspor
antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi
perancis di polinesia dan wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis.
Kerangka pelaporan sistem jerman berpengaruh di jepang, swedia,
dan kekaisaran rusia. Paruh abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul
bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia
barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya
sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan
internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
1.4 Akuntansi internasional
meliputi dua aspek bahasan utama yaitu deskripsi dan pembandingan
akuntansi dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang
pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan
praktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek
tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi
internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing,
perpajakan, audit internasional serta manajemen untuk bisnis internasional. Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya
akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan
(benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan
suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan
yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut peraturan di
Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan
keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing
tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
a. Mengisi Form 20-7
untuk laporan tahunan
b. Melakukan
rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan
disclosure sesuai US GAAP
d. Menyerahkan laporan
kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana diketahui
pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang saham publik
khususnya investor perseorangan (individual investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk meneliti
kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan
pemerintah.
Dalam transaksi pasar
modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers). Pengelompokan ini
dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi.
Kelompok ini minimal harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor ini biasanya tidak memerlukan banyak
disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di samping itu dikenal ADR atau American
Depository Receipts. Metode ini dimaksudkan
untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika
sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dollar bisa dipecah
menjadi senilai US $ 100 per lembar atau seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat
menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR ada lagi GDR (Global Depository
Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor menanamkan
modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau negara. Keadaan ini semua menjadi
pemicu dan mempercepat proses menuju global market dan global accounting
standard.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
2.1 Beberapa
fakor yang dapat mempengaruhi perkembangan Akuntansi Internasionai :
1.Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya
untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan
Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui
penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan
Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative
tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8. Budaya
Empat
dimensi budaya nasional, menurut Hofstede adalah individualisme, jarak
kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas.
2.2 Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang
diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengidentifikasikan
empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat
dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:
1.Berdasarkan pendekatan
makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti
dan bukan memimpin kebijakan nasional.
2.Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup.
3.Berdasarkan pendekatan disiplin
independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan perlahan-lahan dari
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
4.Berdasarkan pendekatan yang
seragam, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrative oleh Pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis.
2.3 Beberapa
negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a.Prancis
b.Jepang
c. Amerika Serikat
a.Prancis
b.Jepang
c. Amerika Serikat
2.4 Dasar Klasifikasi Akuntansi
Pendekatan Deductive
Susunan pendekatan deduktif
(terkadang disebut metode analitis/deduktif) tidak bertemu dengan kesuksesan
dalam teori akuntansi berhutang pada pemahaman terbatas dari teknik simbol
laksana kekurangsepakatan pada premis mendasar akuntansi keuangan.
Pendekatan
Inductive
Metode Induktif menguji atau mengetes data, biasanya
menggunakan sampel dari sebuah populasi.
2.5 Perbedaan penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut
penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian.
Beberapa masalah diantaranya :
a)
Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi.
b) Sewa guna usaha yang memiliki
substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum).
c) Pensiun dengan biaya yang diakrual
pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut
dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
d) Penggunaan cadangan diskrit untuk
meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain.
Klasifikasi berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan
hukum menjelaskan akuntansi pada saat ini. Pembedaan antara penyajian wajar dan
kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan
akuntansi.
Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk merupakan
ciri utama akuntansi hukum. Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan
pengambilan keputusan oleh investor luar. Laporan keuangan dirancang untuk
membantu para investor dalam menilai kinerja manajemen dan memperkirakan arus
kas dan keuntungan di masa depan. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau
mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional.
Akuntansi penyajian wajar ditemukan di Inggris, Amerika
Serikat, Belanda, dan negara-negara lain yang dipengaruhi dengan ikatan politik
dan ekonomi (seperti Inggris mempengaruhi bekas wilayah kekuasaan Inggris, dan
Amerika Serikat mempengaruhi Kanada, Meksiko, dan Filipina). Banyak perusahaan
yang berasal dari negara hukum kode (seperti perusahaan-perusahaan Jerman dan
Swiss) sekarang menggunakan IFRS dalam menyusun menggunakan GAAP AS dalam
laporan keuangan konsolidasi yang dibuat. Setelah tahun 2005, seluruh
perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian
wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS yang
merupakan standar acuan yang saat ini sedang dikembangkan di Jepang dan China.
2.6 Mengetahui
Isu Penting Perbedaan antara Penyajian Wajar dan Kepatuhan Hukum
Isu penting yang terjadi saat ini
adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Sehingga
negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian
terhadap laporannya.
BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF
3.1 Mengidentifikasi
istilah standar akuntansi dan penentuan standar
·
Standar akuntansi
Standar akuntansi
dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan
berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya
terdiri dari:
(1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi
(2) diskusi logis atau cara memecahkan
masalah
(3) terkait dengan keputusan/ teori
diajukan suatu solusi
·
Penentuan Standar
Penentuan standar
merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar mungkin bermanfaat bagi pihak
tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan
akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
(1) kebutuhan terhadap standar akuntansi
muncul bila terdapat pertentangan
(2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi
tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
1. Rrepresentative
Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan
penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan
ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat
dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
2. Economic
Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan
standar yang meemiliki pengaruh positif.
3.2 Memahami
kenapa praktek akuntansi berbeda dengan standar yang ditentukan
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar
akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari
yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut,
antara lain:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas
ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan
perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannnya operasi dan
posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara standar akuntansi
hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi.
3.3 Mengetahui sistem akuntansi di
Negara-negara maju
·
Perancis
Perancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional )
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi:
·
tujuan dan
prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
·
definisi
aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
·
aturan pengakuan dan penilaian
·
daftar akun
standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
·
contoh laporan
keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus
akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus
memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk
mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Pelaporan
Keuangan
:
1.
Neraca
2. Laporan laba
rugi
3.
Catatan atas
laporan keuangan
4.
Laporan
direktur
5.
Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan
perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu
harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait
dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya
terdapat di Perancis.
3.4 Mampu
mengidentifikasi persamaaan dan perbedaan sistem akuntansi di Negara-negara
maju
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara
tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi
akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di
negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam
aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker
(1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting
yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
(1)
sistem hukum
(2)
pemilik dana
(3)
pengaruh sistem perpajakan
(4)
kemantapan profesi akuntan.
(5)
inflasi,
(6)
teori akuntansi
(7)
accidents of history
Sistem hukum Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini
adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang
berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman,
Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman
law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan
keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti
Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut
sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk
kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum. Sumber
pendanaan Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar
dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua
adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara
atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan
yang dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai
akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure),
pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias (fair information).
Sistem perpajakan Sejauh mana sistem perpajakan dapat
mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman,
pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di
banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk
Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
Profesi akuntan Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata
berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar
dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di
beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli
perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang
mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau
mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah
dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis
sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan
kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah sebuah standar yang
kerangka dan interprestasinya diadopsi oleh Accounting Standards Board (IASB).
Banyak standar membentuk bagian dari IFRS yang dikenal lebih dahulu, yaitu
International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun 1973 dan
2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC).
Dan pada tanggal 1 April 2001 diambil alih tanggung jawabnya
oleh IASB untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Yang kemudian IASB
terus mengembangkan standar menyebut standar IFRS baru. IFRS dianggap sebagai
“prinsip-prinsip berdasarkan” peraturan luas terdiri dari:
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
2. Standar Akuntansi Internasional
(IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
3. Interpretasi berasal dari
interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) – yang diterbitkan
setelah tahun 2001.
4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC)
– yang diterbitkan sebelum 2001.
5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan
Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa,
Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika
Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di
seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan
pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan
untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia sendiri
baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang. Dan dengan diadopsinya IFRS
secara penuh, maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak
memerlukan rekonsiliasi yang signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan
IFRS.
KASUS 2-1
APAKAH
KLASIFIKASI AKUNTANSI TELAH KETINGGALAN ZAMAN?
1. Apakah anda setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn
bahwa klasifikasi akuntansi terlalu sederhana dan kurang relevan dalam dunia
saat ini? Apakah usaha – usaha untuk mengklasifikasikan akuntansi tidak
bermanfaat dan ketinggalan zaman? Mengapa atau mengapa tidak?
Menurut pendapat saya tidak
setuju dengan apa yang dikemukakan Cairn. Karena mengklasifikasikan akuntansi
sangatlah bermanfaat di zaman ini, zaman yang semakin maju di bidang IPTEK,
akan mempengaruhi dibutuhkannya pengklasifikasian akuntansi. Teutama bagi
perusahaan-perusahaan yang sudah Go Publik bahkan sudah bertaraf Internasional.
Karena dalam pengklasifikasian akuntansi, sangat berguna sebagai suatu alat
atau infomasi bagi para pengambil keputusan di dalam sebuah perusahaan.
2. Beberapa pengamat berpendapat bahwa pelaporan keuangan menjadi semakin
mirip dengan di kalangan perusahaan "kelas dunia" -
perusahan-perusahaan multinasional terbesar di dunia -dan khususnya yang
mencatatkan sahamnya di bursa efek utama seperti London, New York dan Tokyo.
Apakah relevansinya pendapat ini terhadap klasifikasi akuntansi dan apa saja
faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini?
Menurut pendapat saya perusahaan-perusahaan multinasional yang sekarang
sudah cukup baik dalam menyesuaikan laporan keuangan mereka sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi internasional. Hal yang memang harus dilakukan,
karena akuntansi sebuah perusahaan yang baik adalah yang dapat menyesuaikan
dengan perkembangan akuntansi internasional. Selain itu, faktor yang
menyebabkan hal tersebut adalah bahwa perkembangan yang semakin pesat
mewajibkan perusahaan-perusahaan multinasional untuk menyeragamkan pelaporan
keuangan menjadi suatu metode kaidah atau aturan yang harus di tetapkan.
Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai sarana informasi
bagi para akuntan di belahan dunia. Jadi, menurut saya pernyataan tersebut
tidak sesuai dengan yang terjadi saat ini.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar